Foto: Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Benny Tumbeleka/MTVN_Ahmad Mustaqim
Foto: Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Benny Tumbeleka/MTVN_Ahmad Mustaqim (Ahmad Mustaqim)

Korban Pengeroyokan Kopassus Alami Gegar Otak

perselisihan tni
Ahmad Mustaqim • 03 Juni 2015 13:07
medcom.id, Yogyakarta: Korban pengeroyokan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Pelda Teguh Prasetyo, masih kritis. Anggota Skadron Teknik (Skatek) 042 Madiun TNI AU, itu mengalami gegar otak.
 
Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito Benny Tumbeleka mengatakan sejak dirawat Teguh belum sadarkan diri. Ia dirawat di ruang intensive care unit (ICU).
 
"Kondisi tidak stabil pada otaknya. Ia dalam kondisi gegar otak sehingga masih kritis. Dari angka 10, kondisi pasien ada di posisi 3 dan 4," kata Benny Tumbeleka di RSP AU Hardjolukito, Yogyakarta, Rabu (3/5/2015).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Benny mengatakan ada luka memar di muka dan kepala teguh. Diduga memar itu akibat pukulan benda tumpul.
 
"Tidak ada bagian yang robek. Tangan juga benda tumpul," katanya.
 
Pengeroyokan yang terjadi di tempat karaoke Bima, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (31/5/2015) dini hari. Pengeroyokan itu dilakukan oleh 25 orang terhadap empat anggota TNI AU.
 
Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal Doni Monardo mengakui beberapa anggotanya terlibat dalam pengeroyokan itu. Akibat dari pengeroyokan itu, seorang anggota Bintara Sarban Dinas Logistik Mabes AU Serma Zulkifli, 39, meninggal, Senin (1/6/2015), pukul 21.30 WIB.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(TTD)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif