Ilustrasi. Medcom.id/Rakhmat Riyandi
Ilustrasi. Medcom.id/Rakhmat Riyandi (Rhobi Shani)

Jepara Kaji Dampak Zonasi PPDB ke Siswa

Sistem Zonasi PPDB 2019
Rhobi Shani • 25 Juni 2019 15:54
Jepara: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akan mengkaji dampak penerapan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri tidak merata di tiap kecamatan memengaruhi persebaran siswa yang dapat mendaftar.
 
Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono menyampaikan, kondisi ini merugikan siswa yang berada di tengah wilayah antarkecamatan. Mereka akan digeser siswa yang tinggal di dekat dengan sekolah.
 
“Contohnya siswa dari Desa Srobyong, Sekuro, dan Jambu Timur Kecamatan Mlonggo. Mau ke SMP Negeri 1 Mlonggo jauh, ke SMP Negeri 2 Bangsri juga jauh. Sementara di Kecamatan Mlonggo hanya ada satu,” ujar Agus, Selasa, 25 Juni 2019.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Usai masa PPDB tahun ini Disdikpora akan melakukan pemetaan. Jumlah siswa lulusan sekolah dasar dan daya tampung SMP akan dihitung. Jika dibutuhkan, maka Disdikpora mengusulkan penambahan SMP negeri.
 
“Nanti kami kaji, kalau memang daya tampung kurang akan kami laporkan pimpinan, butuh sekolah baru berarti,” kata Agus.
 
Desa Srobyong, Sekuro, Jambu Timur Kecamatan Mlonggo berada di jarak lebih kurang empat kilometer dari SMP Negeri 1 Mlonggo. Sekolah ini berada di tepi Jalan Raya Jepara-Bangsri.
 
Sementara SMP Negeri 2 Bangsri yang berada di Desa Guyangan berjarak lebih dari limat kilometer dari Desa Srobyong, Sekuro, dan Jambu Timur. Transportasi umum menuju sekolah tersebut sulit. Jarak dari Jalan raya Jepara-Bangsri 2 kilometer.
 
Seorang guru di SD Negeri 1 Sekuro, Indri Atik menyampaikan, hanya satu siswa dari sekolah tempatnya mengajar yang diterima di SMP Negeri 1 Mlonggo. Belasan siswa akan melanjutkan pendidikan di Madrasag Tsanawi (MTs).
 
“Kalau ke Bangsri (SMP Negeri 2 Bangsri) jauh dan transportasi sulit,” ungkap Atik.
 
Senada disampaikan Edy Sulistiyanto, guru di SD Negeri 3 Jambu Timur. Dari 35 siswa yang lulus dari sekolah tempatnya mengajar, hanya empat siswa yang diterima di SMP Negeri 1 Mlonggo. Tiga siswa diterima dari jalur prestasi dan satu siswa di terima dari jalur zonasi. Sebanyak 12 siswa diterima di SMP Negeri 2 Bangsri. Satu siswa diterima dari jalur prestasi dan 11 siswa diterima lewat jalur zonasi.
 
“Sisanya ya, mungkin akan sekolah di sekolah swasta,” tandas Edy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SUR)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif