Hingga Senin (23/5/2016), bangunan yang berada di Dukuh Laban, Desa Purworejo, ini dipasang garis polisi.
Kepala Desa Purworejo, Ali Muhtadi mengatakan, awalnya pihak desa sudah meminta pemilik bangunan untuk menghentikan pembangunan. Karena, warga resah dan menolak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Namun pemilik tetap melanjutkan dengan mendatangkan pekerja untuk membangun atap. Warga yang melihat kegiatan pekerjaan ini marah dan melakukan perusakan,” jelas Ali.
Ali mengaku tidak mengenali siapa saja warga yang ikut dalam perusakan itu. Dia juga tidak bisa mencegah amuk warga. “Karena jumlahnya banyak dan saat kejadian cuaca hujan deras dan kondisi di lokasi juga gelap,” imbuhnya.
Sejumlah barang di dalam bangunan juga ikut dirusak. Termasuk diding bangunan jebol dan atap diturunkan. Beberapa buku dan Al Quran tampak berserakan di antara reruntuhan puing. Menurut warga sekitar, bangunan tersebut digunakan untuk aktivitas jemaah Ahmadiyah.

Beberapa fasilitas, buku, dan Al Quran di bangunan yang diduga milik jemaah Ahmadiyah di Desa Purworejo, Ringinarum, Kendal, Jateng berserakan. (Metrotvnews.com/Iswahyudi)
Yatin, warga yang tinggal di depan bangunan, mengaku, tidak melihat persis siapa warga yang melakukan perusakan ini. Massa merangsek sekitar pukul 22.00 WIB. “Kondisi saat kejadian gelap dan turun hujan deras,” katanya. Jumlahnya banyak, hampir seratusan orang.
Hingga berita ini disusun, area tempat kejadian masih dipasang garis polisi. Warga sekitar yang penasaran hanya melihat puing-puing bangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)