Sebelumnya sempat ada intimidasi dari pihak luar agar acara itu tak dilaksanakan. Namun, acara tetap dilaksanakan di tempat berbeda. Yang semula diagendakan di Gedung Yong Ma, dipindah ke ruang dekanat FISIP UGM.
Setidaknya, ada 50 mahasiswa yang mengikuti diskusi dan nonton bareng. Diskusi dimotori Dekan FISIP UGM, Erwan Agus Purwanto.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Erwan menjelaskan, tugas akademisi adalah memberi pemahaman perihal kasus 1965. Menurutnya, generasi muda, termasuk publik, tidak boleh takut akan hal itu. "Kalau ada yang takut kita bawa senter (penerangan) untuk menyinari kegelapan," ujar Erwan dalam diskusi.
Erwan menegaskan generasi muda sudah seharusnya dilibatkan dalam forum-forum serupa. Menurutnya, hal itu menjadi jalan generasi muda berinteraksi agar tidak memiliki ketakutan akan kejadian 1965.
Menurut dia, acara-acara pembahasan peristiwa 1965 memang banyak. Namun, acara simposium yang dilakukan pemerintah dengan pembahasan peristiwa 1965 adalah pertama kalinya sepanjang sejarah.
"Saya berharap, apabila iklim keterbukaan semakin baik, kita semakin maju. Kita harus sabar, tidak bisa (berjalan) terburu-buru," jelasnya.
Selesai berdiskusi, acara dilanjutkan dengan menonton film Pulau Buru Tanah Air Beta, film yang mengisahkan pengalaman tahanan politik Hersri Setiawan ketika berada di Pulau Buru. Baik dosen maupun mahasiswa ikut menonton film itu. Pantauan Metrotvnews.com, aparat kepolisian berjaga di luar kampus.
Pengamat politik sekaligus sosiolog UGM, Arie Sujito, menambahkan rekonsiliasi korban 1965 harus didekati dari sisi kemanusiaan. Ia tak sepakat jika masalah itu didistorsi pada blok politik atau ideologi tertentu.
"Mari bicarakan sejajar agar lebih fair. Mari kita bicarakan sejarah ini untuk kepentingan kemanusiaan Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, intimidasi dari kelompok tertentu diterima UGM saat hendak mengadakan diskusi dan nonton film ini. Bahkan, UGM sempat dua kali didatangi aparat perihal adanya ancaman itu. Usai bertemu, polisi bersedia memberikan pengamanan sepanjang berjalannya acara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)