Perempuan 34 tahun itu, tengah hamil delapan bulan saat Mayor Ivy tewas dalam kecelakaan pesawat latih tempur jenis Super Tucano TT-3108, Rabu 10 Februari 2016.
Diana mengaku mendengar kabar kecelakaan pesawat milik TNI Angkatan Udara di Malang, Jawa Timur dan suaminya menjadi korban, sekitar pukul 12.00 WIB. Mendengar kabar itu, ia tak langsung percaya. Ia kemudian mencari kabar lebih lanjut dengan kenalan yang ada di Malang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sebelumnya, masih simpang siur. Ada yang menguhubungi. Tapi infonya belum jelas. Setelah saya hubungi yang di sana (Malang), sekitar jam 1 (siang) baru jelas infonya," kata Diana saat ditemui di kediamannya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kampung Sidikan, Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, beberapa saat lalu.
Di mata Diana, Mayor Ivy merupakan sosok yang perhatian dengan keluarga. Tak hanya perhatian, ia memandang, Ivy merupakan sosok yang tak pernah egois.
"Dia baik sama semua orang. Ngajarin anak-anak belajar juga," ujarnya.
Ia mengaku terakhir bertemu dengan suaminya pada Senin sore. Pada waktu itu, Ivy pamit menjalankan tugas penerbangan di Malang.
Selain meninggalkan seorang istri, Mayor Ivy meninggalkan dua putra bernama Dafa Firasansi Zain, sembilan tahun, dan Aqsa Irfan Maulana, tujuh tahun.
Pantauan Metrotvnews.com, saat ini di kediaman Mayor Ivy di Yogyakarta telah dilakukan penyambutan kedatangan jenazah. Tenda dan kursi juga sudah terpasang di rumah duka. Rencananya, jenazah bakal dikembumikan di Taman Makam Pahlawan Yogyakarta, besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)