Kapolda Metro Jaya  saat menyampaikan keterangan pers terkait aksi teror di sekitar Sarinah, Jakarta - Ant - Andika Wahyu
Kapolda Metro Jaya saat menyampaikan keterangan pers terkait aksi teror di sekitar Sarinah, Jakarta - Ant - Andika Wahyu (Pythag Kurniati)

Kapolres Benarkan Bahrun Naim Pernah Dibekuk di Solo

ledakan di sarinah
Pythag Kurniati • 15 Januari 2016 14:21
medcom.id, Solo: Nama Bahrun Naim mencuat setelah aksi teror terjadi di sekitar pusat perbelanjaan Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Bahrun diduga sebagai otak di balik ledakan dan penembakan di kawasan tersebut.
 
Kapolres Solo Kombes Pol Ahmad Luthfi mengatakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pernah menangkap Bahrun di Solo, Jawa Tengah. Saat itu, Luthfi masih menjabat sebagai Wakapolres Solo.
 
Penangkapan dilakukan pada November 2010. Bahrun dibekuk di rumah kontrakannya di Pasar Kliwon Solo.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Dulu (2010) memang ada penangkapan dan penemuan ratusan amunisi. Sidangnya (sidang Bahrun) pun dilakukan di Solo," kata Kapolres ditemui di Solo, Jumat (15/1/2016).
 
Bahrun, kata Kapolres, dianggap memiliki senjata api dan bahan peledak. Bahrum divonis hukuman penjara selama dua tahun dan enam bulan.
 
Setelah bebas, Bahrun diduga terkait dengan peristiwa seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Solo (UMS) yang menghilang. Pasalnya, mahasiswi bernama Siti Lestari itu pernah mengenalkan Bahrun ke orangtuanya di Demak, Jawa Tengah.
 
Siti mengaku Bahrun adalah calon suaminya. Namun kedua orangtua tak menyetujui. Setelah itu, Bahrun dan Siti menghilang tanpa kabar.
 
Kapolres mengakui tak terlalu mengetahui di mana keberadaan Bahrun saat ini. Sebab, polisi intelijen yang lebih berkualifikasi untuk menemukan Bahrun. Namun kabar terakhir menyebutkan Bahrun pindah ke Suriah.
 
"Meski demikian, kami akan terus berpatroli untuk berjaga-jaga bila yang bersangkutan (Bahrun) berada di Solo sekaligus menjamin keamanan di Solo," kata Kapolres.
 
Setelah aksi teror terjadi di Jakarta, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengakatan kejadian tersebut merupakan manivestasi perebutan kekuasaan antarkelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Kelompok ISIS yang digawangi Bahrun Naim diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.
 
(Baca: Bom Sarinah, Kapolda: Kelompok ISIS Bahrun Naim)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif