Saat melintasi Jalan Gatot Subroto, Metrotvnews.com menemukan dua tempat ibadah 'akur' berdampingan. Bangunan gereja berwarna dasar putih dan bernuansa cokelat. Sementara masjid bercat putih dengan nuansa hijau tepat di sebelah kiri gereja.
Lambang bangunan pun menjulang bersama-sama. Gereja dengan tanda salib di bagian atas. Sementara tanda bulan bintang dan kubah menjulang dari bagian atap masjid. Pengeras suara juga diletakkan di belakang bulan dan bintang itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Muhammad Nashir Abu Bakar, takmir Masjid Al Hikmah, mengatakan Gereja Kristen Jawa berdiri lebih dulu yaitu pada 1939. Selang beberapa tahun kemudian, Masjid Al Hikmah pun berdiri. Sejak itu pula, kerukunan umat di dua bangunan ibadah itu terjalin dengan selaras.
"Sudah bertahun-tahun dari pendahulu-pendahulu kita. Ini yang menjadi acuan kita untuk mempertahankan rasa kebersamaan yang telah dilakukan para pendahulu kami," jelas Nashir, Senin (20/7/2015).
Kegiatan ibadah dipertimbangkan untuk menjaga keselarasan tersebut. Misalnya, kebaktian gereja dilakukan setelah waktu azan di masjid. Kedua pengelola pun mengkomunikasi kegiatan masing-masing dan saling bahu-membahu.
"Kalau yang selama ini kita lakukan, pengurus gereja dan pengurus masjid selalu berkoordinasi sehingga bisa tahu satu sama lain, sharing mengenai kegiatan dan setiap ada masalah pun bisa mengatasi bersama-sama," ujar Nuning Istining Hyang, pendeta GKJ Joyodiningratan.
Kedua bangunan beda agama itu mencerminkan kekuatan Bhinneka Tunggal Ika. Meski berbeda namun tetap satu jua, Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
