"Awal-awal 2018 masih Rp1000 per kilogram, terus turun Rp750. Sekarang malah anjlok jadi Rp300 per kilogram," kata Sukahar saat dikonfirmasi, Kamis, 11 Juli 2019.
Sukahar memprediksi harga garam akan terus merosot. Sebab saat ini belum memasuki musim puncak panen garam. Petani garam di Kecamatan Kedung baru memulai panen garam pada pertengahan bulan lalu. Puncak musim panen garam seiring dengan puncak musim kemarau yaitu pada akhir Agustus hingga September.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Biasanya kalau pas puncak panen harganya turun lagi. Kalau sekarang saja Rp300, mungkin nanti pas puncak bisa jadi Rp200," ungkap Sukahar.
Akibat murahnya harga garam, petani jadi tidak sungguh-sungguh mengolah lahan garamnya. Sehingga, garam yang dihasilkan kwalitasnya tidak bagus. Meskipun sebagian besar petani garam sudah menggunakan geomembran.
"Petani yang punya gudang dia akan menyimpan dulu, nanti kalau pas harga bagus baru dilepas. Tapi kalau yang tidak punya gudang kasihan," pungkas Sukahar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)