Tak berapa lama ia komat-kamit seperti kesurupan lalu dengan kekuatan supernya dia memecahkan dua besi baja di depan matanya sambil bergoyang seperti sempoyongan.
Sementara itu, manusia laba-laba Spiderman beraksi menunjukkan kepintarannya memfermentasikan buah-buahan. Spiderman mengubah apel dan blueberry menjadi yoghurt.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Keduanya tengah menunjukkan ekspresi gila ala imanjinasinya dalam Festival Sehari Boleh Gila di Studio Kalahan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Di acara Sehari Boleh Gila, ekspresi gila tak selalu identik dengan tingkah laku gangguan normal. Namun, dalam bentuk kritikan dan kekaguman orang dalam bentuk seni.
Rizal Baihaki yang berpakaian si buta dari Goa Hantu menjelaskan ia memilih tokoh itu karena ingin menyebarkan pesan. "Si Buta itu pahlawan saya waktu kecil. Walaupun buta, ia suka membantu sesama. Mata hatinya tidak buta. Maka saya ingin berpesan pada masyarakat untuk membuka kembali mata hatinya untuk menolong sesama," jelas mahasiswa pascasarjana ISI Yogyakarta kepada Metrotvnews.com, Sabtu (16/4/2016).
Sementara Tedjo Sampurno yang menyamar sebagai Spidermen sengaja memilih pakaian manusia laba-laba sebagai bentuk kritikan pada rekan sesama profesinya. Tedjo yang berprofesi sebagai dosen ingin agar para dosen tidak hanya menguasai teori, namun juga bisa mengaplikasikannya di lapangan.
"Pakaian Spiderman ini pernah membuat anak didik saya yang autis dan tidak bisa bicara, menjadi bisa bicara. Di situ saya belajar kalau teori saja tidak cukup untuk men-transfer ilmu ke murid. Sayangnya dosen-dosen zaman sekarang tak banyak yang bisa aplikasikan teori ke praktik sehari-hari," ujarnya.
Festival Sehari Boleh Gila dilaksanakan selama sehari dari pukul 10.00-22.00 WIB. Masyarakat bebas mengekspresikan dan menampilkan pesan, puisi, dan kritikan dalam bentuk seni. Adapula fashion show yang menampilkan kostum dan pakaian unik, penampilan wayang unik, dan workshop membatik untuk anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)