Kapal jenis purse seine milik nelayan Tegal pun banyak yang rusak akibat terlalu lama mengambang di laut. Terhitung, sudah lebih dari sebulan ratusan kapal itu terjebak di sana.
"Mereka terpaksa berlindung di balik karang karena terjebak gelombang tinggi di tengah perairan,” kata Tasman, 58 tahun, salah seorang pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kota Tegal, kepada Metrotvnews.com, Kamis (18/6/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gelombang tinggi terjadi karena saat ini bertiup angin musim timur di kawasan Samudra Pasifik. Perairan Kalimantan dan sekitarnya, termasuk Tegal terkena imbas.
Tasman mengatakan kondisi cuaca yang terus memburuk menyebabkan mereka tidak berani pulang dan memilih berlindung di balik karang dan kepulaun kecil. Ratusan kapal di Tegal pun tak berani berlayar dan hanya menyandarkan kapalnya di pelabuhan.
Namun, ada sebagian nelayan yang nekat menembus ombak. Adiguna, 23, salah satu ABK kapal Berkah Slamet yang berhasil pulang ke perairan Tegal, mengatakan gelombang di tengah perairan cukup tinggi mencapai 3 hingga 5 meter.
"Kapal kami berhasil melawan gelombang laut yang dahsyat dan berhasil selamat di perairan Tegal. Kapal-kapal lain masih tertahan di tengah laut dan berlindung di pulau-pulau karang tengah laut,” ucap Adi yang baru pulang dari tengah perairan Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)