Namun, karangan bunga itu bukan bentuk suka cita. Deretan karangan bunga itu menyambut Erri yang meninggal setelah menginjakkan kakinya di Puncak Garuda. Saat hendak turun dari puncak, Sabtu 16 Mei 2015, Erri terperosok. Ia jatuh ke kawah dan meninggal.
Beberapa kursi pun berjejer rapi. Keluarga dan kerabat ramai berkumpul, di luar maupun dalam rumah. Para tetangga berdatangan. Mereka menyampaikan bela sungkawa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sentot Haryawan, perwakilan keluarga, mengatakan belum mendapat keterangan resmi soal kedatangan Erri. Namun demikian, keluarga telah menyiapkan liang lahat untuk almarhum.
"Kami masih menunggu keterangan resmi dari pihak rumah sakit kepastian kondisi Erri. Tapi kami sudah memasrahkan yang terburuk," ujar Sentot saat ditemui di kediaman Erri di Dusun Biru Tengah RT 3/ RW 3 Trihanggo, Sleman, Selasa (19/5/2015).
Menurut Sentot, keluarga akan mengebumikan Erri di pemakaman umum yang tak jauh dari rumah duka.
Sementara itu, orangtua Erri masih belum mau diwawancarai. Wajah mereka memancarkan duka. Namun, mereka sudah mulai mengikhlaskan putra bungsu dari tiga bersaudara itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)