Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Umar Priyono, mengatakan penyerahan sertifikat mengatakan penyerahan sertifikat WBN berlangsung pada 20 Oktober 2015. Umar pun berharap Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X menerima sertifikat itu dari Kemendikbud.
"Sebab jarang sekali ada wilayah yang mendapatkan lebih dari satu pernghargaan, apalagi langsung empat sekaligus," ujar Umar, Jumat (25/9/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penetapan keempat warisan budaya itu bukan tanpa alasan dan telah melalui proses yang panjang. "Penilaian yang dilakukan didasarkan pada adanya keunikan dan kegunannya yang masih dipakai hingga saat ini. Lalu adanya aspek kepentingan, kesejarahan, manfaat bagi nilai pendidikan maupun kesenian dan lainnya," tuturnya.
Umar mencontohkan rumah joglo yang banyak ditemukan di pulau Jawa. Tapi, katanya, rumah joglo Yogyakarta memliki khas.
"Ada konstruksi lambung gantung serta gandok kiwo dan tengen," ujarnya.
Gudeg pun gampang ditemukan. Tapi, kuliner berbahan dasar nangka muda khas Yogyakarta memiliki cita rasa tersendiri.
Sementara tradisi Saparan Bekakak yakni upacara menyembelih manusia yang berwujud sepasang boneka di bulan Syafar dan tradisi Mubeng benteng Kraton dipilih sebagai simbol citra kerakyatan dan kebersamaa menjaga nilai budaya.
Dengan terpilihnya 4 WB asli Yogyakarta tersebut, akan banyak manfaat yang didapatkan Yogyakarta."Warisan budaya asli daerah yang sudah jadi Warisan Nasional akan dijadikan rujukan kajian pendidikan. Lalu bisa lebih diperhatikan pemerintah pusat melalui pendanaan dan yang terpenting menjadi sebuah identitas suatu wilayah," tutupnya.
Yogyakarta memiliki banyak budaya yang masuk dalam warisan nasional. Beberapa di antaranya Keraton Yogyakarta, Puro Pakualaman, dan Candi Prambanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)