“Pesanannya banyak, permintaan bunga mawar meningkat dari hari biasanya,” kata pemilik toko bunga Manggar Florist, Sri Ningsih (45), Jumat (12/2/2016).
Momentum valentine juga tidak disia-siakan penjual. Para penjual menaikkan harga bunga dua kali lipat dari harga normal. Hal tersebut dilakukan lantaran pemesan dan pembeli sangat banyak namun stok bunga yang tersedia terbatas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jika hari biasanya satu tangkai mawar dibanderol Rp5 ribu, khusus edisi valentine dijual lebih mahal dua kali lipat.
“Pembeli rata-rata berasal dari kalangan anak muda dan dewasa. Kebanyakan membeli dalam bentuk rangkaian bunga atau buket,” imbuh wanita yang sudah menekuni bisnis bunga sejak 30 tahun itu.
Untuk memenuhi stok, selain mengambil langsung dari petani di Bandungan, Sri Ningsih juga mengambil bunga dari luar Jawa Tengah, seperti dari daerah Malang Jawa Timur.
Sri mengaku bunga mawar dari Malang memiliki kualitas yang lebih baik. Satu pekan menjelang valentine, dirinya menyiapkan sekitar 500 tangkai setiap harinya untuk dijual, dan rata-rata habis dalam satu hari.
Sementara itu, pedagang lain turut memanfaatkan momentum valentine dengan berjualan bunga melalui media sosial. Hal tersebut juga sebagai langkah efektif mendekatkan pembeli selain berjualan dengan cara konvensional.
“Kami manfaatkan media sosial seperti BlackBerry messenger, Whatsapp, dan Twitter untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini, terlebih momentum Valentine ini,” terang Widodo, penjual bunga yang juga pemilik akun twitter @pusatfloristsmg.
Sang pembeli sengaja membeli bunga mawar jauh jauh hari agar bisa mendapatkan bunga yang bagus dan cantik. Apabila membeli mendekati perayaan, akan mendapatkan kualitas bunga yang kurang bagus.
“Belinya ya jauh-jauh hari di dua hari atau tiga hari menjelang perayaan ini. Karena pilihannya banyak. Kalau besok sudah mepet,” ujar Budi, salah satu pembeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)