Penelusuran Metrotvnews.com di sebuah rumah kontrakan bekas pusat aktivitas Gafatar di Jalan Nanas, Kadisoka, RT 2/RW 1, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, ditemukan sejumlah dokumen. Dalam kertas bekas itu tertera nama anggota Gafatar yang bakal mengikuti eksodus.
Dalam dokumen yang sudah lusuh dan kotor itu, berisi pernyataan kesanggupan mengikuti program eksodus DPD Gafatar DIY. Selain itu, terdapat pula daftar anggota Gafatar Sleman yang berjumlah 63 orang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam daftar nama 63 orang itu, dua nama masuk dalam daftar laporan orang hilang yang ada di Polda Yogyakarta. Pertama, yakni Faza Anangga Novansyah, 27 tahun. Warga Cibukan, Sumberadi, Mlati, Sleman ini dilaporkan hilang pada 11 Desember 2015. Sebelum hilang, Faza sempat berpamitan hendak bepergian ke Samarinda untuk mencari pekerjaan.
Dalam daftar yang tertulis "Absensi Peserta BMS DPK Gafatar Sleman" itu, Faza berada di nomor urut 5 dengan jabatan B2.
Nama kedua yakni Ari Hartanto, warga Kwarasan, Nogotirto, Gamping, Sleman. Lelaki 27 tahun ini dilaporkan hilang sejak 12 Agustus 2015 lalu dan berpamitan ingin mencari pekerjaan di Surabaya. Dalam daftar itu Ari Hartanto berada di nomor urut 10 dengan jabatan B6.
Tak hanya dua nama orang itu yang juga hilang. Nama bapak dari Ahmad Kevin Aprilio, Sanggar Yamin juga termaktub dalam dokumen itu. Sanggar Yamin berada di nomor urut 53.
Berkaitan dengan temuan dokumen itu, tak satu pihak pun yang dimintai kebenarannya. Nomor telepon seluler bekas Ketua DPD Gafatar DIY, Yudhistira sudah tidak aktif ketika hendak dikonfirmasi, pada sore hari, Rabu, 13 Januari 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)