Prosesi jumenengan (penobatan) KGPAA Paku Alam X dimulai pukul 08.45 WIB, dengan ditandai keluarnya pusaka tombak Kyai Buyut, Kyai Paku Baru, Keris Kyai Buntit, dengan sesaji. Setelah itu, calon KGPAA Paku Alam X menuju lokasi jumenengan di Bangsal Sewotomo.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran, surat Al Fatihah dan Jumat ayat satu sampai empat. Pembacaan usai, calon KGPAA Paku Alam X menuju singgasana di tengah Bangsal Sewotomo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebelum bertanta, ia dipakaikan Keris Kyai Buntit oleh Kanjeng Pangeran Haryo Noto Atmojo. Setelah itu, ia menyampaikan pidato mengenai tugas Pura Pakualaman menjaga kebudayaan. KGPAA Paku Alam X resmi bertahta di kadipaten Pura Pakualaman.
.jpg)
Prosesi jumenengan Paku Alam X. (MTVN/Ahmad Mustaqim)
Pasca resmi bertahta, acara dilanjutkan dengan Tarian Bedoyo Angron Akung. Tarian ini diciptakan Paku Alam II yang bertahta pada 1829-1858 dengan dimainkan tujuh orang putri. Tarian ini menjadi simbol akan kesuburan dan kemakmuran.
.jpg)
Prosesi jumenengan Paku Alam X. Tarian Bedoyo Angron Akung. (MTVN/Ahmad Mustaqim)
Selanjutnya, setelah jumenengan dan tarian, akan dilanjutkan Kirab Ageng. Dalam Kirab Ageng, KGPAA Paku Alam X akan berada di dalam Kereta Kyai Manik Koemolo yang sudah berusia dua abad lebih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)