"Laporan yang masuk ke kami sebanyak 11 ekor ternak, lalu ditambah lima ekor yang dimangsa beberapa waktu lalu. Total ada 16 ekor ternak yang dimangsa anjing hutan," ujar Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Suseno Budi pada Sabtu 12 Agustus 2017.
Ia memperkirakan ancaman bagi ternak dari anjing hutan cukup tinggi di saat musim kamarau. Menurutnya, hal itu tak lepas dari minimnya cadangan makanan bagi anjing hutan. Serangan anjing hutan terhadap ternak warga tersebut banyak terjadi di wilayah pesisir selatan mendekati kawasan pantai.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Camat Panggang, Agustinus Gunawan juga telah meminta warga mengantisipasi serangan anjing hutan terhadap ternak dengan memindahkan kandang. Sebab, wilayah Kecamatan Panggang yang luasnya didominasi bentangan hutan.
Meski belum ada ternak yang dimangsa anjing hutan, sebagian warga mulai memindahkan ternak warga yang semula di dekat ladang dipindah di dekat permukiman.
"Pemindahan ternak ini agar memudahkan pengawasannya," ungkapnya melalui saluran telepon.
Gunawan mengatakan warga Desa Girikarto menjadi yang paling banyak memindahkan ternaknya. Meski demikian, ia berharap langkah itu diikuti warga desa lain di Kecamatan Panggang.
"Jarak ladang dengan rumah cukup jauh. Jadi, pemindahan ternak di dekat permukiman untuk sementara waktu bisa mengantisipasi kerugian warga," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)