“Konflik ini berdampak pada museum. Sehingga kami putuskan ditutup sementara hingga kondisinya membaik,” kata Manajer Museum KRMH Adimijaya saat ditemui di Magangan Keraton Kasunanan Surakarta, Rabu 5 April 2017.
Adimijaya bilang, Hari Senin, 3 April museum sempat buka. Namun Selasa 4 April kondisi di depan Kamandungan dijaga baracuda. "Banyak yang menjadi takut. Kami juga tak ingin ambil resiko mengorbankan kenyamanan pengunjung,” tuturnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Museum yang menyimpan berbagai koleksi Keraton Kasunanan Surakarta, mulai ditutup sejak Selasa 4 April 2017. Hingga hari ini terhitung sudah dua hari museum ditutup. Ia belum dapat memastikan kapan museum akan dibuka kembali.
Praktis, penutupan museum juga berimbas diliburkannya 50 orang tenaga pengelola museum yang kebanyakan terdiri dari abdi dalem. “Kasihan juga para pengelola museum. Saya katakan pada mereka, 'sabar dulu, Pak. Ini situasinya belum memungkinkan museum dibuka lagi',” tutur Adimijaya.

Situasi di pintu utama Keraton Kasunanan Surakarta. Dijaga oleh baracuda dan sejumlah personel keamanan.
Adimijaya menjelaskan, saat tertentu jumlah pengunjung museum bisa mencapai 100 hingga 150 orang. Sementara pada saat liburan seperti lebaran dan akhir tahun pengunjung bisa mencapai 600 orang.
“Mengenai tiket, kami memang tidak banyak melakukan perubahan. Sejak beberapa tahun lalu, tiketnya Rp10 ribu untuk umum,” katanya. Bagi rombongan wisatawan, dikenai Rp 8 ribu per orang, sedangkan untuk akademisi yang melakukan penelitian bisa mendapat potongan harga hingga 50 persen.
Pengageng Kusumo Wandowo, KGPH Puger mengungkapkan permohonan maaf atas penutupan museum untuk sementara waktu. “Saya mohon maaf pada masyarakat karena museum terpaksa sementara ditutup. Kami harap konflik segera menemukan penyelesaian, situasi kembali kondusif sehingga museum bisa kembali dibuka,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)