Pantauan Metrotvnews.com, kabel-kabel berserakan di Pasar Jepara Satu. Kabel tampak tak teratur di dinding juga di langit-langit kios kain dan pakaian. Pedagang menggunakan kabel untuk penerangan dan peralatan elektronik.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara Musthakim mengatakan masalah itu muncul hampir di seluruh pasar tradisional di Jepara. Berulang kali, Mustakhim dan anak buahnya mengingatkan mereka soal bahaya jaringan listriik yang berantakan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kalau kami tertibkan instalasinya kasihan karena mereka pedagang. Tapi kalau tidak akan sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kebakaran,” ujar Musthakim, Jumat (20/1/2017).
Guna mengantisipasi kebakaran, Musthakim melanjutkan, setiap pengelola pasar sudah menyiapkan tabung racun api. Serta, petugas jaga yang berjaga dengan sistem bergilir siang dan malam.
“Secara berkala instalasi listrik juga diperiksa,” kata Musthakim.
Dalam 10 tahun terakhir, ditambahkan Musthakim, peristiwa pasar terbakar terjadi tiga kali di Kabupaten Jepara. Yaitu, dua kali di Pasar Jepara Satu dan satu kali di Pasar Mayong.
Saat ini, Pemkan Jepara mengelola 21 pasar tradisional. Sementara, jumlah pedagang di setiap pasar tradisional bervariatif. Di Pasar Jepara Satu, jumlah pedagang mencapai 2.000 lebih. Di Pasar Pecangaan dan Pasar Kalinyamatan, jumlah pedagangnya mencapai 1.500 lebih.
Sedangkan di Pasar Bangsri dan Pasar Mayong, masing-masing jumlah pedagangnya sebanyak 1.300 dan 1.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)