"Mungkin Pak Jokowi terlalu sibuk. Kami harap bisa segera bertemu," kata anggota Dewan Pers, Imam Wahyudi usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Wartawan Udin, Menghentikan Kekerasan terhadap Jurnalis dan Penuntasan Kasus Udin, di Auditorium Pascasarjana Universitas Islam Indonesia, Jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta, Jumat (21/8/2015).
Imam mengungkapkan, banyak hal yang hendak disampaikan kepada Presiden. Misalnya, kesalahan dalam pidato Presiden yang menyebut Presiden Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur. Sedangkan, tempat lahir Soekarno di Surabaya. Kesalahan pidato itu yang kemudian menjadi bahan pemberitaan hampir setiap media di Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, ada permasalahan penegakan hukum, seperti pemidanaan narasumber hingga kebebasan pers di Indonesia.
"Apa yang muncul dari Istana menjadi diskusi publik. Banyak hal yang perlu dibahas," ungkapnya.
Imam menambahkan, Indonesia perlu membenahi kualitas pers di Indonesia. Pasalnya, 2017 nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah peringatan Hari Kebebasan Pers Internasional.
"Kita berharap agar kasus yang berkaitan dengan kebebasan pers bisa terselesaikan sebelumnya. Termasuk meningkatkan kualitas para jurnalis," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)