Meski pelemparan batu itu diduga bertujuan teror, pihak ombudsman tak akan gentar. "Jika dimaksudkan untuk meneror, kami akan tetap melakukan tugas dalam pengawasan publik," kata Kepala ORI Perwakilan DIY, Budhi Masthuri ditemui di kantornya Jalan Wolter Monginsidi Nomor 20 Kota Yogyakarta pada Minggu, 9 Juli 2017.
Menurut Budhi, Ombudsman memang sedang mendalami sejumlah hal yang berkaitan dengan pelayanan publik. Namun, ia enggan menarik kesimpulan bahwa pelemparan batu berkaitan dengan kerja-kerja yang dilakukan ombudsman. "Tidak menutup kemungkinan orang iseng juga kan," ujarnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Kantor Ombudsman DIY Dilempar Batu
Koordinator Bidang Penyelesaian Laporan ORI Perwakilan DIY, Jaka Susila Wahyuana mengatakan teror biasa diterima para asisten ombudsman. Biasanya teror berwujud pesan singkat.
"Biasanya teror lewat SMS (short message service). Untuk pelemparan batu ini yang pertama kali sejak kami di sini sejak 2004," kata Jaka.
Ia menambahkan, ombudsman saat ini tengah fokus tigas persoalan, yakni mengenai regulasi taksi online, kasus sopir taksi online yang ditelanjangi, dan pengawasan penerimaan peserta didik baru (PPDB). "Sudah menjadi risiko tugas kami semua ini," ungkapnya.
Kantor ORI Perwakilan DIY dilempar batu oleh orang tak dikenal pada Minggu pagi, 9 Juli 2017. Akibatnya, kaca di dua bagian kantor tersebut pecah. Usai kejadian, petugas keamanan setempat tak menemukan siapapun. Namun, dua batu sekepalan tangan orang dewasa ditemukan di lokasi kejadian.
Kasus ini tengah didalami pihak kepolisian. Para petugas kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)