Di usianya yang lebih dari setengah abad, Ijem memilih tinggi di sebuah gua. Ijem tinggal di Gua Langse, Dusun Gembung, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul.
Gua Langse adalah satu dari sekian banyak gua di kabupaten bersemboyan 'Handayani' tersebut. Gua ini berada di dekat tebing pantai selatan dan harus ditempuh melalui medan sulit atau sekitar dua jam dari Kota Wonosari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya sudah 48 tahun tinggal di sini (Gua Langse). Kira-kira sejak 1968," ujar Ijem dalam bahasa Jawa, Minggu (16/10/2016).
Nenek Ijem mengatakan, semula dia hanya berkunjung ke gua untuk menenangkan diri. Banyaknya pengunjung yang meminya dicarikan makanan ke desa terdekat membuat Ijem akhirnya memutuskan untuk tinggal.
"Gua ini sering dipakai tirakatan memang. Kalau ada (pengunjung) yang minta dicarikan makanan, saya biasanya cari ketela," kata dia.
Ijem mengaku memiliki keluarga yang tinggal di Kota Yogyakarta. Ia juga memiliki seorang anak dan kini tinggal di Jakarta. Namun, Ijem enggan menjelaskan mengapa memilih tinggal di dalam gua.
"Anak saya cuma bekerja jadi buruh kok," katanya.
Selama tinggal di Gua Langse, Ijem memasak dengan peralatan ala kadarnya, seperti wajan, panci, dan dapur sederhana. Bahan bakunya diperoleh dari bantuan sejumlah pengunjung gua. Ia juga menyertakan sebuah lemari kayu dan sejumlah pakaian.
Kepala Desa Giricahyo, Suparyana mengatakan pemerintah desa berulang kali meminta nenek Ijem meninggalkan lokasi yang cukup berbahaya itu. Namun, lanjutnya, permintaan itu selalu ditolak.
"Beberapa tahun lalu sudah ada korban di sana. Sejak saya kecil nenek ini sudah ada di sini," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)
