"Secara aturan, kapal nelayan memang bukan peruntukannya (mengangkut BBM). Tapi, karena ini bagian kedaruratan dan toleransi," kata Kapolres Jepara AKBP Samsu Arifin, Senin, 3 April 2017.
Hasil penyelidikan sementara, lanjut Samsu, meledaknya KM Jasa Laut pada Jumat, 31 Maret 2017, disebabkan kosleting listrik. Percikan api yang dihasilkan langsung menyambar muatan kapal, BBM jenis pertalite.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Begitu meledak, kapal langsung tenggelam. Sehingga, kapal tidak terbakar," urai Samsu.
(Baca: Kapal Pengangkut BBM Meledak di Pelabuhan Jepara)
Menurut Samsu, sejauh ini Kepolisian belum mengendus adanya unsur sabotase persaingan bisnis. Selanjutnya, pengiriman BBM ke Karimunjawa akan tetap dilakukan menggunakan kapal nelayan hingga kapal khusus tersedia.
"Tak bisa dipungkiri, pengiriman menggunakan kapal nelayan memang berbahaya. Tapi ini darurat. Nanti akan dilakukan pengawasan khusus oleh Polair agar potensi bahaya bisa diminimalisir," tegas Samsu.
Samsu mengatakan, kapal khusus pengangkut BBM saat ini masih proses pembuatan di Pati.
(Baca: Kapal Kayu Meledak, ASDP Jepara Sediakan KMP Angkut Bahan Bakar)
Terpisah, Kepala Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Syahbandar Jepara Suripto menyampaikan, berdasarkan surat edaran Direktorat Jendral Perhubungan Laut Nomor: UM.003/10/5/BS-16, kapal kayu diperbolehkan mengangkut BBM ke daerah tertinggal dan wilayah terpencil, seperti kepulauan Karimunjawa.
"Dasar kami mengeluarkan SPB (Surat Persetujuan Belayar) Jasa Laut, ya surat dari Dirjen," terang Suripto.
Pascameledaknya KM Jasa Laut, lanjut Suripto, pihaknya untuk sementara tidak mengeluarkan SPB bagi kapal pengangkut BBM yang tidak sesuai ketentuan. "Besok baru akan dirapatkan dengan Pemkab Jepara. Sementara kami tidak menerbitkan SPB bagi kapal kayu yang mengangkut BBM," tandasnya.
Camat Karimunjawa Budi Kistanto menjelaskan, hingga saat ini stok BBM di kepulauan Karimunjawa masih tersedia. Namun, stok saat ini hanya cukup untuk beberapa hari kedepan.
"Kalau sampai 10 hari tidak ada pengiriman, BBM sudah mengalami kelangkaan," pungkas Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)