Ikrar Sumpah Pemuda sendiri lahir dari keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan di Batavia (Jakarta) pada 27-28 Oktober 1928. Keputusan menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia".
Peringatan Hari Sumpah Pemuda bisa dijadikan momen bagi generasi muda untuk lebih meningkatkan jiwa yang berkakarter kebangsaan, seperti cinta tanah air, disiplin, dan pantang menyerah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Semangat itulah yang juga ditularkan kepada dara manis bernama Sophia. Gadis kelahiran Kota Rembang, Jawa Tengah, 7 Februari 1995 itu, mengaku ingin terus mengejar cita-citanya. Berasal dari keluarga kurang mampu, Sophia sudah menjadi yatim saat remaja kelas 1 SMA. Karena tidak mau terbelakang, Sophia terus melanjutkan sekolahnya sambil bekerja hingga malam di sebuah toko kelontong dengan upah pas-pasan.
Belum lagi lulus sekolah, sang ibu malah meninggalkannya ke kota besar untuk menikah lagi. Di tengah kesedihan karena merasa ditelantarkan, Sophia terus berusaha mempertahankan sekolahnya.
Pada 2013, dia lulus SMA. Berbekal uang sedikit, Sophia muda menuju Semarang untuk meraih cita-citanya. Bekerja di perusahaan garmen, Sophia menyambi kuliah di jurusan hukum.
Masalah kembali terjadi. Karena di-bully di tempat kerjanya, Sophia tidak betah. Ditambah tidak paham tentang kuliah hukum karena menuruti arahan keluarga, Sophia yang tidak lagi mendapat bimbingan orang tua kembali harus mengambil keputusan sulit. Ia memiih berhenti kuliah dan berangkat ke kota dekat Jakarta untuk menerima tawaran kerja dari sebuah perusahaan insektisida.
Berbekal pengalaman mengikuti program pelatihan Youth Economic Empowerment (YEE) yang digagas Plan International Indonesia, sebuah lembaga independen peduli anak dan perempuan, Sophia semakin percaya diri.
Awal bekerja di perusahaan insektisida, Sophia hanya menjadi sales (SPG). Seiring waktu, karir Sophia terus meningkat. Saat ini Sophia menjadi trainner di HRD tempatnya bekerja.
Semangat Sophia membuktikan bahwa dirinya memiliki karakter, kuat, dan tangguh. Bersama Plan, Sophia dipercaya menjadi fasilitator muda. Pengalaman berharga didapatnya ketika dirinya bertemu ratusan anak muda kurang mampu dari seluruh Indonesia menjadi motivator.
Penerima penghargaan Pemuda Pelopor Nasional, Nurul Indrayani (tengah). Foto: Plan International Indonesia
Sophia juga terpilih menyeleksi belasan anak dalam acara Sehari Menjadi Menteri beberapa waktu lalu, di Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Saat ini, selain menjadi fasilitator buat kaum muda, Sophia fokus bekerja dan melanjutkan kuliah di jurusan IT. Cita-citanya selain bermanfaat untuk orang lain, Sophia juga ingin melanjutkan kuliah ke jenjang S2.
Terkait bahaya narkoba terhadap generasi muda sekarang, Sophia pun memberikan nasihat bijak. "Jauhi narkoba, karena narkoba bakal merusak moral dan cita-cita anak muda."
Sementara, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada peringatan Sumpah Pemuda, Jumat 28 Oktober kemarin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan gelar Pemuda Pelopor Nasional kepada Nurul Indrayani. Nurul adalah juru bicara kampanye Because I Am A Girl pada tahun 2012, yang juga digagas Plan.
Sebuah kata bijak mungkin bisa Anda jadikan motivasi, "Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepada kita, tapi tanyakan apa yang bisa kita berika kepada negara."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
