Akibatnya, Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglimas) jadi kena omel warga Yogyakarta yang kesal karena kegagalan ini.
"Sudah dua kali pelatihan mundur. Pihak kabupaten marah-marah ke kami. Karena dikira itu salah Kesbang. Padahal kami sudah sesuai permintaan dari Pangdam IV Diponegoro, Jawa Tengah," kata Kepala Kesbanglinmas DIY Agung Supriyono melalui sambungan telepon, di Yogyakarta, Kamis (22/10/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pihaknya mengatakan tak tahu alasan panitia menunda pelatihan bela negara. "Alasan (penundaan) pertama dikatakan belum siap. Alasan kedua tidak dijelaskan dalam surat, hanya dibilang mundur karena alasan tertentu. Kami juga tidak tahu sampai kapan pemundurannya," jelas Agung.
Karena adanya dua kali pemunduran, pihaknya merasa kecewa. "Kami sudah sangat siap mengirim 100 warga ke sana. Warga juga merespon dengan positif pelatihan bela negara ini. Seluruh kabupaten mengirimkan perwakilannya. Yang paling banyak dari Kota Yogyakarta," tuturnya.
Sebelumnya, ratusan warga yang berasal dari Yogyakarta dan Jawa Tengah kecewa karena adanya penundaan pelatihan bela negara.
Sujatmiko, warga Bantul, mengaku kecewa karena sudah mempersiapkan fisik dan mental mengikuti pelatihan bela negara. "Saya baru tahu ditunda saat sedang registrasi di Lapangan Depo Pendidikan (Dodik) Rindam IV Diponegoro Magelang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
