"Saya kira tidak hanya pelajar atau mahasiswa, masyarakat juga perlu tahu mengenai temuan dan makna peripih ini," kata Wahyu kepada Metrotvnews.com, Jumat (25/3/2016).
BPCB Yogyakarta menemukan 10 peripih di Candi Perwara Kompleks Candi Prambanan tersebut awal Maret lalu. Dalam Peripih yang diperkirakan berusia lebih dari 1.100 tahun itu berisi di antaranya emas, perak, tembaga, batu hijau, dan juga biji-bijian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Wahyu mengatakan, temuan peripih dari delapan penjuru mata angin ini tergolong hal baru. Mengingat, untuk satu satu Candi Perwara biasanya hanya ditemukan satu buah peripih.
"Hasil uraian saat ini, ada sebagian kondisi peripih yang rusak. Kami harus teliti lebih lanjut untuk memastikan apa jenisnya," ungkapnya.
BPCB Yogyakarta masih akan melakukan kajian teknis temuan 10 peripih itu dalam beberapa minggu atau bulan ke depan, termasuk dalam melakukan pemugaran Candi Perwara. Ia juga memperkirakan, biaya pemugaran bisa menghabiskan lebih dari Rp1 miliar.
"Untuk kajian isi temuan 10 peripih sudah masuk (dikaji). Sedangkan, untuk batuan akan kita libatkan pada ahli batuan. Kami perkirakan (pengkajian temuan 10 peripih) 1,5 bulan ke depan selesai," ungkapnya.
Di awal Maret 2016, BPCB menemukan peripih di kedalaman 160 Cm dari permukaan tanah. Peripih berupa wadah dengan ukuran 39 x 21 Cm dan ketebalan 8 Cm. Bentuk wadah itu bersegi empat.
(Baca: 10 Peripih Penuh Emas Ditemukan di Prambanan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
