Penghentian sementara lalu lintas ternak dilakukan di empat kecamatan yang positif antraks, yakni Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang, dan Samigaluh.
Kabid Kesehatan Hewan Kulon Progo, Drajat Purbadi, menjelaskan penghentian dilakukan dengan tidak mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) di empat kecamatan itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penghentian pemberian SKKH dilakukan sejak 16 Januari hingga tahapan vaksinasi ternak selesai dilakukan.
"Lalu lintas ternak baru bisa dibuka usai vaksinasi dan selama 20 hari tak ditemukan lagi kasus antraks. Vaksinasi akan dimulai minggu depan hingga dua bulan ke depan," ujar Drajat, dalam diskusi mengenai antraks, di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (25/1/2017).
Baca: Mirip Serangan Tomcat, Warga Kulon Progo Positif Antraks
Dinas berencana memvaksin sekitar 14 ribu hewan ternak di empat desa itu.
Usai ditemukan kasus antraks, Pemkab Kulon Progo berupaya mencegah penyebaran dengan menyemprotkan disinfektan ke lingkungan di sekitar lokasi penemuan. Ratusan ternak di sekitar lokasi juga disuntik antibiotik sebelum dilakukan vaksinasi.
"Vaksin dilakukan untuk mematikan bakteri Bacillus Anthracis yang merupakan penyebab antraks," kata dia.
Baca: Kementan Menduga Kasus Antraks di Jogja Berasal dari Pasar Hewan
Kulon Progo telah menerima 17.600 dosis vaksin bakteri antraks dari Kementriaan Pertanian. Vaksinasi diharapkan bisa meningkatkan imunitas ternak sehingga bebas bakteri antraks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)