"Saya beri waktu dua tahun. Pada 2018 harus selesai, tidak boleh mundur-mundur dari target," kata Jokowi saat peletakan batu pertama pembangunan kereta api bandara di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 8 April 2017.
Menurut Jokowi, target tersebut termasuk pengembangan kawasan Bandara Adi Soemarmo. Seperti, perpanjangan runway dari 2 ribu meter menjadi 3 ribu meter.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pembebasan lahan, lanjut Jokowi, tidak boleh menjadi hambatan proyek kereta bandara rampung sesuai target yang ditetapkan. Presiden bahkan meminta kepala daerah yang wilayahnya tersentuh proyek kereta api bandara ikut terjun langsung.
"Saya mendapat laporan, katanya yang berat mengenai persoalan pembebasan lahan. Saya katakan, ini tanggung jawabnya bupati dan wali kota," ungkapnya.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, masih ada sekitar 7 hektare lahan milik masyarakat yang harus dibebaskan. Angka tersebut merupakan 20 persen dari seluruh lahan yang dibutuhkan untuk proyek kereta api bandara.
Jokowi menginstruksikan semua pihak terkait segera menyelesaikan pembebasan lahan. Presiden ingin kereta api bandara selesai tepat waktu agar akselerasi infrastruktur dapat segera dinikmati masyarakat.
"Persaingan global hanya bisa dimenangkan oleh negara yang cepat melayani, utamanya infrastruktur," kata dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, target yang ditetapkan presiden realistis dilaksanakan. "Tadinya PT KAI malah menargetkan pertengahan 2018. Jadi, target akhir 2018 realistis menurut saya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
