“Kita malah tahunya dari media. Tidak ada pemberitahuan kepada kami,” kata putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim Baasyir, Sabtu (16/04/2016).
Lim, demikian Rochim biasa disapa, menyayangkan sikap pemerintah yang kerap memindah-mindahkan ayahnya tanpa pemberitahuan. “Rabu (13 April) saya juga jenguk beliau ke LP Nusakambangan, beliau bahkan tidak bercerita mengenai rencana pemindahan. Kemungkinan beliau juga belum diberi tahu,” kata dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lim berhaap di tempat barunya di LP Klas III Gunung Sindur, Baasyir diperlakukan lebih baik mengingat selama ini kebebasan Baasyir menjalankan ibadah juga turut dikekang. Baasyir mengeluhkan tidak diperkenankan menjalankan ibadah salat Jumat dan salat berjamaah. Hal itu menurutnya sudah sangat keterlaluan.
Direktur Pondok Pesantren Ngruki, Wahyudin, juga tidak mengetahui pemindahan Baasyir hari ini. “Tidak ada pemberitahuan apapun,” kata dia.
Saat ditemui Jumat, 15 April, Wahyudin hanya menerima informasi mengenai kesehatan Abu Bakar Baasyir yang menurun dan terlihat tertekan. “Karena di sana memang dikondisikannya seram. Ruangannya gelap dan kebebasan beragamanya sangat dibatasi. Itu yang kami khawatirkan saat ini,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kantor Wilayah Jawa Barat Agus Toyib mengatakan belum menentukan di blok mana Abu Bakar Baasyir ditempatkan. Namun, ia memastikan Baasyir akan ditempatkan pada blok terpisah dengan narapidana lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)