Menteri Perhubungan Budi Karya menyerahkan langsung surat izin pembangunan kereta bandara dalam rapat tertutup bersama Pemda DIY, Angkasa Pura 1, BPN DIY dan PT KAI Daop VI di Keraton Yogyakarta.
"Izin soal kereta bandara sudah turun. Surat izin ini bisa ditindaklanjuti untuk pembebasan tanah, dan pembangunan," ujar Budi di Keraton Yogyakarta, Sabtu (6/8/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Technical Direktor PT Angkasa Pura 1 Polana Banguningsih Pramesti mengatakan luas lahan untuk membangun jalur kereta dari Stasiun Kedundang hingga NYIA sekitar 20 Hektare. Pihaknya akan membentuk perusahaan bersama dengan PT KAI untuk membangun jalur kereta api. Namun untuk pendanaan, pihaknya berharap mendapat kucuran dana dari APBN.
"Kereta Bandara yang akan bangun PT KAI. Tahap awal adalah pembebasan tanah untuk tempat rel. Tapi sedang dibicarakan siapa yang akan membebaskan. Kita berharap dapet dana dari APBN," tutur Polana.
Ia mengisyaratkan Kereta bandara akan memakai Kereta listrik. Kereta bandara mulai beroperasi bersamaan dengan operational NYIA. "Pokoknya pakai kereta non diesel, pake kereta yang bagus punya,"tegasnya.
Sebelumnya Kepala DAOP VI Jogja-Solo Hendi Helmy menjelaskan pembangunan kereta api bandara bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat konektifitas masyarakat ke NYIA.
Pihaknya akan menyulap Stasiun Tugu Yogyakarta menjadi stasiun bertaraf internasioanl sebagai stasiun "pintu masuk" menuju NYIA.
Nantinya penumpang pesawat bisa check in tiket serta mendaftarkan barang bawaannya di stasiun Tugu. "Mereka bisa masukin barang bawaan di Stasiun Tugu. Jadi naik kereta ke Bandara gaperlu bawa barang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)
