Pertemuan sembilan perempuan Kendeng dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Foto-foto: Metrotvnews.com/Dhana Kencana
Pertemuan sembilan perempuan Kendeng dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Foto-foto: Metrotvnews.com/Dhana Kencana (Dhana Kencana)

9 Srikandi Kendeng Temui Ganjar Tolak Pabrik Semen

sengketa lahan
Dhana Kencana • 14 Juni 2016 23:06
medcom.id, Semarang: Sembilan srikandi atau perempuan dari perwakilan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Selasa 14 Juni 2016. Mereka meminta Ganjar menolak pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng.
 
“Semoga Pak Ganjar mendengarkan suara hati masyarakat Kendeng. Kami yakin beliau mau mendengarkan suara hati rakyat,” kata koordinator JMPPK, Gunretno, di Semarang, Selasa (14/6/2016).
 
Sembilan perempuan ini khawatir keberadaan pabrik semen akan mengancam ekosistem di sana. Mereka yakin pegunungan itu tak layak untuk dieksploitasi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ganjar berupaya memberikan jalan tengah. Ia akan memberikan izin pabrik semen dengan catatan tak merusak lingkungan dan memberi fasilitas bagi warga sekitar.
 
"Misalnya, perusahaan harus membuat embung, jalur irigrasi, dan lainnya. Perusahaan juga harus bisa dikontrol. Dengan begitu pemerintah enak mengawasinya. Itu fair. Kewajiban itu bisa dimasukkan dalam prasyarat dalam izin kegiatan penambangan,” kata Ganjar.
 
Ganjar juga berharap perusahaan bisa meyakinkan masyarakat sekitar kalau pabrik semen yang akan dibangun tak mencemari lingkungan dan ekosistem. 
 
"Nah, kekhawatiran ini musti dijawab. Saya akan memberikan izin jika masyarakat sudah setuju," ujar Ganjar.
 
Ganjar mengaku tak mau gegabah memberikan izin pendirian tambang. Walaupun, untuk kasus Rembang, proses kasasi yang  warga mentah. "Kita juga diminta Presiden (Joko Widodo) untuk mengkaji pendirian pabrik semen ini,” kata Ganjar.
 
Izin kegiatan semen di Jawa Tengah banyak bermasalah karena tidak sesuai dengan Perda Tata Ruang. Beberapa yang bermasalah antara lain di Kabupaten Kebumen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Rembang.
 
Khusus di Kabupaten Pati, warga memperkirakan pendirian pabrik semen di daerah-daerah itu akan mengganggu 33 mata air dan menghentikan aliran air bagi sekitar 8.000 kelapa keluarga dan 4.000 hektare lahan sawah.
 
9 Srikandi Kendeng Temui Ganjar Tolak Pabrik Semen
Direktur Utama PT INTP, Christian Kartawijaya, memberikan penjelasan di Semarang
 
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), Christian Kartawijaya, yakin pendirian pabrik semen tak akan mengganggu lingkungan, khususnya mata air. "Justru memberikan tambahan air bagi masyarakat sekitar 600 ribu meter kubik per tahun," kata dia.
 
Tambahan air itu, lanjutnya, diperoleh dari pembangunan infrastruktur dam serta embung tadah hujan dan mampu menampung limpahan banjir Sungai Juwana. "Daya tampungnya diperkirakan mencapai volume 2,1 juta meter kubik per tahun,” kata dia.
 
Christian berjanji pabrik semen tidak akan mengganggu mata air. "Pabrik semen hanya membutuhkan sedikit air dan itu tak diambil dari mata air,” ujarnya.
 
Dia juga menyatakan investasi pabrik semen di Pati sudah melalui proses analisis mengenai dampak lingkungan yang ketat dan benar-benar memperhatikan aspek lingkungan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif