Seorang penerima hibah, Sukinah, 56, warga RT 14 RW 2 Desa Kecapi bilang, awalnya pada Februari 2016, petugas PDAM mendata warga calon penerima hibah. Setelah dinyatakan layak, sebulan kemudian dia diminta melunasi biaya administrasi sebesar Rp440 ribu.
"Dulu bayarnya ya, langsung ke kantor PDAM," ujar Sukinah, Selasa (12/7/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hal senada juga disampaikan penerima hibah lainnya, Muswati, 47. Pendataan dilakukan petugas PDAM langsung mendatangi rumah-rumah warga. Selain ditanya masalah ekonomi, kondisi rumah, calon penerima hibah juga didokumentasikan.
"Terus warga lainnya yang menerima bantuan itu disuruh iuran," kata Muswati.
Namun, setelah ditunggu lebih dari tiga bulan, hingga kini belum ada tanda-tanda saluran baru PDAM akan dipasang di masing-masing rumah penerima hibah. Sukinah dan Muswati berharap, saluran air PDAM dapat segera dipasang. Pasalnya, hingga kini untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari terpaksa meminta air dari sumur tetangga.
"Kalau musim penghujan tidak apa-apa, tapi kalau pas musim kemarau, kan ya, juga enggak enak minta tetangga terus-terusan," ucap Muswati.
Berkait dengan permasalahan tersebut, Direktur PDAM Jepara Prabowo menyampaikan, pemasangan saluran baru hibah PDAM dilakukan bertahap. Saat ini sedang proses pemasangan 600 saluran baru.
"Kami targetkan empat bulan selesai semua pemasangannya," kata Prabowo.
Ditambahkan Prabowo, jumlah warga penerima hibah saluran baru PDAM sebanyak 2.500 pelanggan. Pemasangan saluran mulai dilakukan Juni kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)