Kegiatan Hackathon Ngalam untuk mendorong digital kreatif Kota Malang di era MEA, MTVN - Miski
Kegiatan Hackathon Ngalam untuk mendorong digital kreatif Kota Malang di era MEA, MTVN - Miski (Miski)

Malang Kembangkan Digital Kreatif di Era MEA

mea 2015
Miski • 30 Maret 2016 14:31
medcom.id, Malang: Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mendorong perkembangan digital kreatif untuk menghadapi pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Digital kreatif dinilai memiliki manfaat luar biasa di sektor ekonomi.
 
Wali Kota Malang HM Anton mengatakan, dalam menghadapi MEA tidak hanya sekadar siap secara produk. Namun juga diperlukan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui wadah ini diharapkan dapat menampung anak-anak muda dalam berkreasi.
 
"Ekonomi kreatif penopang utama hadapi MEA. Di Malang kami dorong digital kreatif dari 16 sub sektor ekonomi kreatif," kata dia saat membuka acara Hackathon Ngalam, di Aula Telkom Malang, Rabu (30/3/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dalam pasar global, digital kreatif tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi. Akan tetapi,digital kreatif hadir dalam memberi solusi masalah perkotaan. Di antaranya sektor penataan tradisional, sampah dan lingkungan serta transportasi.
 
Bahkan, bendahara PCNU Kota Malang itu menyebut Kota Malang sebagai kota kreatif dan layak diakui di dunia.
 
"Malang sudah layak dicatat di Unesco sebagai kota kreatif. Tinggal sinergi antara pengusaha dan para programer dalam memasarkan produk usahanya," ungkapnya di hadapan peserta Hackathon Ngalam.
 
Sementara, panitia Hackathon Ngalam Yuri Pratama menyatakan digital kreatif sebagai bentuk karya nyata dalam memecahkan masalah.
 
Fokus kali ini, kata dia, peserta Hackaton Ngalam dituntut dapat menghasilkan karya dan inovasi dalam menyelesaikan masalah, seperti transportasi, sampah dan lingkungan serta pasar tradisional.
 
Misal, sistem Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Nantinya masyarakat bisa mengakses lokasi TPS terdekat melalui aplikasi mobile. Upaya ini untuk menjaga lingkungan dan budaya buang sampah pada tempatnya.
 
"Bentuknya bisa berupa aplikasi mobile atau web. Secara nasional, peserta Hackaton membuat aplikasi sistem kependudukan dan itu berhasil," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif