"Tapi kerusakan kompresor sudah bisa diatasi dua hari yang lalu. Saat ini kami berharap produksi dari Lapangan Poleng bisa kembali meningkat pada kisaran 3.000 bph," kata Direktur Pengembangan Pertamina EP, Herutama Trikoranto, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/9/2015).
Menurut Herutama, potensi lapangan Poleng yang berlokasi di Laut Jawa wilayah Jawa Timur masih bisa ditingkatkan dengan melakukan eksploitasi terhadap lapisan ngimbang yang terbukti sukses. Selama ini, kata dia, lapangan Poleng baru menggarap formasi kujung.
"Untuk bisa melakukan ekspoitasi pada lapisan ngimbang, kami butuh dukungan semua manageman seperti yang pernah dilakukan PHE WMO yang sukses menggarap formasi ngimbang," katanya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sejauh ini, kata Herutami, potensi lapangan Poleng baru digarap 14 persen lewat 4 platform. Sisa cadangan minyaknya diperkiran masih 10 juta barel.
"Saat ini kami akan menambah kompresor yang saat ini hanya satu buah. Tahun 2015 ini lapangan dua kali shutdown karena masalah kompresor," ujarnya.
Untuk biaya produksi di lapangan Poleng, kata dia, masih cukup efisien berkisar 15-17 Dollar AS per barel. Hal ini yang membuat, lapangan Poleng bisa memberikan margin keuntungan yang memadai lewat produksi minyak maupun gas sebesar 10 MMScfd.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Dwi Sutjipto, berharap Pertamina EP Asset 4 terus meningkatkan efiensi pengelolaan lapangan Poleng. "Pada saat harga minyak dunia turun, kita harus bisa lebih efisien. Mengingat biaya produksi per barel masih jauh di bawah 42 Dolar AS per barel," katanya.
Menurut Dwi, keberhasilan mengelola lapangan lepas pantai akan menjadi modal sangat berharga bagi Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)