Direktur Utama PT Biogene Plantation Bambang Purwadi Priyono mengatakan, benih Sembada B9 dan Sembada 168 telah diproduksi di dalam negeri. Produksi benih padi hibrida amat menguntungkan karena diminati masyarakat.
"Saat ini sangat disukai masyarakat, sehingga banyak ditanam di hampir semua kantong produksi padi di Indonesia," kata Bambang saat panen benih padi hibrida Sembada B9 di Desa Ngompro, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (27/10/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
PT Biogene Plantation, lanjut Bambang, telah menularkan teknologi perkawinan benih padi hingga ke Brunei Darussalam. Hasilnya, benih padi hibrida yang dihasilkan lebih unggul dari benih sejenis dari negara lain.
"Hasilnya lebih tinggi dari benih padi sejenis dari Filipina, Tiongkok, dan Malaysia," kata Bambang.
Bambang mengungkapkan beberapa keunggulan dari benih padi hibrida produksi PT Biogene. Pertama, potensi produksi mencapai 13,4 ton per hektare gabah kering panen (GKP). Kedua, benih tersebut menghasilkan tekstur nasi yang disukai masyarakat.
"Ketiga, varietas hibrida Sembada terbukti memliki gen yang tahan terhadap beberapa hama padi," lanjut Bambang.
Di awal penanaman, PT Biogene Plantation hanya mampu menaman 3 hektare benih padi hibrida. Namun, saat ini sudah menanam 200 hektare benih padi hibrida yang terfokus di Kabupaten Ngawi.
Luasan penanaman benih akan ditingkatkan pada tahun depan. "Insya Allah dengan bimbingan dan dukungan dari pemerintah, tahun depan target kami bisa kami capai 600 hektare," ucap Bambang.
Hari ini Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen raya benih padi hibrida Sembada B9. Panen juga dihadiri Dirjen Tanaman Pangan Kementan Hasil Sembiring, Bupati Ngawi Budi Sulistiyono, Wakil Ketua Komisi IV DPR Ibnu Multazam, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)