Bendera negara-negara anggota ASEAN. (dok. asean.org)
Bendera negara-negara anggota ASEAN. (dok. asean.org) (Amaluddin)

Rakyat Rawan Alami Shock Culture karena MEA

masyarakat ekonomi asean
Amaluddin • 04 Januari 2016 14:31
medcom.id, Surabaya: Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN membuat beberapa warga ketakutan. Masyarakat Tanah Air takut akan serangan budaya, ekonomi, tenaga kerja asing. 
 
"Rakyat, rawan mengalami shock culture karena ketidaksiapan atau ketidaktahuan tentang MEA. Selama ini banyak yang menggemborkan tentang MEA, padahal MEA sudah belangsung sejak 2012 silam," ujar Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, di Surabaya, Senin (4/1/2016).
 
Untuk terapi shock culture, lanjutnya, perlu ditunjukkan kisah sukses orang yang diuntungkan MEA. Misalnya pelaku UMKM yang sukses melakukan ekspor.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Mental masyarakat kita perlu diberi contoh nyata. Karena jika hanya diberi materi, yang ada mereka tidak percaya dan terus takut dengan MEA," jelas gubernur yang juga politisi ini.
 
Menurut Pakde Karwo, sejak 2012 arus pertukaran jasa, barang dan modal sudah terjadi di Jatim. Dia mengklaim prosesnya sudah berlangsung lancar dan surplus.
 
Dalam hal perlindungan tenaga kerja, Pakde Karwo pun mengklaim sudah melakukan perlindungan. Salah satunya, sebut dia, adalah terbitnya perda Kesehatan sebagai bentuk perlindungan bagi tenaga kerja.
 
"Sekarang kita masih mengatur tentang tenaga menengah dan tenaga umumnya, yakni dengan seleksi skill setiap pekerja yang masuk ke Jatim," terangnya.
 
Pakde Karwo berpesan agar buruh lokal tidak bersikap arogan lagi. Agar pengusaha tetap mau mepertahankan mereka. Sudah tidak waktunya lagi menuntut dengan penekanan, tetapi dengan sistem negosiasi akan lebih berpengaruh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif