"Saya sudah cari ke jagal-jagal daging sapi, tapi kesulitan," kata Nur Aini, 49, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Karah, Surabaya, Rabu (16/3/2016).
Bu Aini, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa penjual daging sapi kulakan ke jagal daging sapi atau kulakan di pasar tradisional di Surabaya. Selanjutnya daging tersebut dibawa pedagang ke pasar-pasar kecil seperti di Pasar Karah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tapi kalau sekarang cari daging sapi sulit banget. Kalau dulu saya biasa kulakan pagi hari, saat ini harus kulakan jam 04.00 WIB dini hari. Kalau tidak gitu pasti gak kebagian," kata ibu dua anak ini.
Karena sulitnya daging sapi sejak sebulan terakhir ini, kata Bu Aini, dirinya hanya bisa kulakan sebanyak 13 kilogram per harinya. Padahal, kata dia, dirinya sebelumnya bisa kulakan 25 kilogram per hari. "13 kilogram itu pun tidak habis, mentok laku 10 kilogram per hari. Kalau dulu 25 kilogram selalu ludes terjual," katanya.
Akibat sulitnya daging sapi ini membuat harga daging sapi di pasaran tinggi. Saat ini, kata dia, harga daging sapi kisaran Rp100 hingga Rp115 ribu per kilogram. Padahal, kata dia, harga daging sapi pada bulan lalu masih stabil seperti bulan-bulan sebelumnya, yakni kisaran Rp87 hingga Rp90 ribu. "Tapi kenaikan harga daging sapi naiknya setiap bulan, tidak seperti daging ayam yang naik setiap hari," terangnya.
Murtilah, 58, salah satu pembeli asal Jambangan, Surabaya, mengaku mulai jarang mengkonsumsi daging sapi karena harganya mahal. Jika pada hari biasanya dirinya belanja daging sapi untuk kebutuhan warung makan yang dikelolanya, kini mulai jarang membelinya.
"Daging mahal mas, terpaksa lauk yang ada di warung saya tak menyediakan daging sapi. Pakai telur dan ikan seadanya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
