"Penyebabnya ya karena masa tanam yang juga tidak bersamaan. Di Bangkalan kan tidak semua persawahan memiliki irigasi, jadi sebagian menggunakan cara tadah hujan. Karenanya panennya pun tak bisa serentak, biasanya sawah yang dialiri irigasi akan lebih awal panennya," ujar salah seorang penyuluh pertanian di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (BKP3) Bangkalan, Guntoro, Jumat (13/3/2015).
Dia memperkirakan petani mulai panen padi pada April. "Sekitar bulan April mas, tapi bertahap. Satu daerah tidak bersamaan panennya dengan daerah lain," kata Guntoro.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Panen yang tidak bersamaan dipercaya tidak akan memberi dampak pada harga beras. Harga komoditas ini akan relatif stabil, sebab stok padi melimpah saat panen.
"Biasanya enggak akan terlalu berpengaruh karena tidak serentak. Stok beras juga tidak akan melimpah, karena itu tidak akan ada penurunan harga yang berarti," ujar seorang agen dan pengepul beras lokal di Bangkalan, Mustofa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BOB)