Pedagang buah apel di Jalan Raya Beji, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, sedang menata barang dagangannya sambil menunggu pembeli, Sabtu (4/5/2013). Foto: MI/Bagus Suryo
Pedagang buah apel di Jalan Raya Beji, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, sedang menata barang dagangannya sambil menunggu pembeli, Sabtu (4/5/2013). Foto: MI/Bagus Suryo (Miski)

Batu Andalkan Produk Pertanian Hadapi MEA

mea 2015
Miski • 19 Desember 2015 08:29
medcom.id, Batu: Jelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) awal 2016, Pemerintah Kota Batu mengandalkan industri hasil pertanian. Pasalnya, mayoritas usaha kecil dan menengah bergerak di sektor pengolahan hasil pertanian.
 
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, menilai, sebelum disepakati adanya pasar bebas, pihaknya sudah fokus pengembangkan usaha kecil di masyarakat. Ia optimistis industri pertanian di Kota Batu dapat bersaing dengan produk luar negeri. Baik dari segi kualitas produk, kemasan, hingga harga jual.
 
Hasil sayur dan buah yang melimpah selama ini, kata dia, selain dijual di pasar lokal juga diekspor ke negara lain. Seperti kentang, tomat, dan brokoli. Ada pula bunga hias jenis krisan untuk melayani permintaan luar negeri, meskipun skalanya masih kecil.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Punjul menyebut saat ini Pemkot Batu sedang menyiapkan payung hukum kebijakan kerja sama dengan Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) serta pelaku usaha skala besar agar menampung produk hasil pertanian.
 
"Pengelola hotel nantinya wajib menyerap sayur, buah dan hasil pertanian lainnya. Sehingga tamu hotel dimanjakan dengan produk-produk lokal. Sekaligus mempromosikan kekayaan alam Batu. Di Bali sudah diterapkan semacam ini," kata dia, saat dihubungi Metrotvnews.com, Sabtu (19/12/2015).
 
Anggaran 2016, kata dia, nantinya akan banyak dialokasikan untuk peningkatan kualitas usaha, pelatihan, dan pembinaan hingga dukungan modal usaha. Salah satu sasarannya adalah ibu PKK dan ibu rumah tangga. Tiga dinas akan menjadi ujung tombak, yakni Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, serta Dinas Pertanian dan Kehutanan. 
 
"Setiap desa/kelurahan sudah terdapat UMKM, tapi kami juga dorong usaha rumahan. Meliputi keterampilan kerajinan tangan, produksi sari apel, jenang apel, dan kripik apel. Produknya nanti diserap toko-toko besar di Kota Batu," ujar politisi PDIP ini.
 
Mantan anggota DPRD itu mengakui upaya ini sesuai program pemerintah. Bahkan, saat ini pengembangan pertanian organik sudah berjalan di masyarakat.
 
Selain itu, adanya wisata pertanian berupa petik sayur, bunga mawar, petik apel, dan wisata strawberry menjadi pemicu keberlangsungan sektor pertanian.
 
"Kami siap menghadapi MEA, tinggal bagaimana ke depan terus berbenah dan meningkatkan produk lokal. Adanya MEA sudah disosialisasikan pada masyarakat dan pelaku usaha. Mereka juga siap bersaing," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif