Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi, menilai pemkab setempat belum menentukan sektor ekonomi yang akan dikembangkan secara khusus. Menurut Hosnan, selama ini di seluruh sektor ekonomi yang ada kota berjuluk Gerbang Salam itu, masih berjalan statis tanpa ada pengembangan apapun.
"Kita harus memilih sektor yang akan dikembangkan, karena tidak mungkin semua sektor bisa dipilih dan dikembangkan," terang Hosnan, Minggu (13/12/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sektor yang akan dikembangkan tersebut harus juga dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat, agar mendapat perhatian khusus.
"Mana yang akan dikembangkan untuk sektor pariwisatanya, sektor industri kreatifnya, mana yang akan diarahkan untuk kuliner, ini harus ditentukan," imbuh politisi PAN tersebut.
Sementara ditemui terpisah, Bupati Pamekasan Ahmad Syafii mengaku sudah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi MEA. Salah satunya adalah melakukan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Kita sudah menyiapkan dan menggerakkan segala sesuatunya, melalui Disperindag dan Dinas Koperasi, salah satunya pembinaan industri rumah tangga jamu Madura. Industri ini sudah terkenal, tapi belum maksimal di tingkat produksi dan pemasaran," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Pamekasan, hingga Agustus 2015 lalu, terdapat sekitar 145 ribu pelaku UMKM di Pamekasan. Sayangnya, dari jumlah tersebut, sebagian besar pelaku UMKM masih mengalami banyak kendala dalam operasional. Selain modal dan tekhnologi produksi yang rendah, pelaku UMKM juga terkendala dengan akses pasar yang minim.
(SAN)