"Masuknya daging impor dari India ini menunjukkan pengawasan Pemprov Jatim lemah. Pemprov bilangnya surplus daging sapi, tapi buktinya malah ada daging kerbau masuk ke Jatim," kata Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur, Muthowif, Jumat (14/10/2016).
Menurut Muthowif, daging kerbau impor dari India itu beredar luas di beberapa daerah di Jatim, seperti di Madiun, Magetan, dan Surabaya. Daging kerbau itu dijual Rp60 ribu per kilogram, lebih murah dari daging sapi Rp110 ribu per kilogram.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Info ini masuk ke saya dari beberapa teman di Madiun yang ngambil dari Surabaya. Masuknya daging kerbau ini masalah serius bagi Pemprov Jatim. Karena daging dari India ini diduga belum bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kalau Jatim konsisten terhadap kebijakan larangan impor daging, harusnya bertindak tegas," jelasnya.
Masuknya daging kerbau India ke Jatim ini, kata dia, bukti bahwa Jatim kekurangan daging.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)