"Bagaimana mau laku kalau kualitas garamnya bercampur dengan tanah. Untuk itu saya sarankan Petani Garam meningkatkan kualitasnya dengan baik," kata Pakde Karwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (28/10/2015).
Pakde Karwo mengatakan harga garam dengan kualitas itu seharusnya hanya Rp200 per Kg. Bila ingin mencapai harga Rp700 per Kg, petani garam harus membuat produksinya berkualitas nomor satu, yaitu tak mengandung tanah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Salah satu caranya, kata Pakde Karwo, yaitu petani menggunakan alat penyaring geomembran untuk memisahkan tanah dari garam. "Bila tidak begitu, garam tak akan laku dijual," katanya.
Sepanjang 2015, petani garam di Jatim memproduksi 850 ribu ton. Namun, hanya 25 persen yang dapat dijual di pasar. Artinya, sebanyak 637,5 ribu ton garam tak terserap pasar dan menumpuk di gudang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
