"Proyek di Surabaya ini akan dijadikan percontohan untuk pengembangan jaringan pipa gas di kota/kabupaten lain," Sudirman didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Alumnus George Washington University ini mengatakan pemerintah pusat akan terus mendorong pemanfaatan energi gas bumi, baik untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Tujuannya, kata dia, untuk memenuhi suplai kebutuhan rumah tangga. "Kami akan terus mengembangkan jaringan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia," jelasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan keberadaan jaringan pipa gas akan lebih mempermudah warga. Dari sisi ekonomi, penghematan bisa mencapai 50 persen. Sebab, kata dia, sejak memakai gas, kampung lontong di daerah Rungkut Surabaya mampu menghemat hingga Rp3 juta per bulan.
"Makanya sekarang rumah warga kampung lontong bagus-bagus. Itu karena mereka dapat dana untuk perbaiki rumah dari penghematan itu,” kata Risma, sapaan akrabnya.
Sedangkan dari segi kemudahan, penggunaan jaringan gas bumi lebih praktis dibandingkan menggunakan tabung. Menurut dia, warga tidak perlu repot-repot mengangkat tabung gas karena gas sudah tersambung ke rumah melalui pipa. Hal ini tentu sangat memudahkan warga, khususnya yang tinggal di kawasan hunian vertikal seperti rumah susun.
“Sekali lagi, saya atas nama warga Surabaya mengucapkan terima kasih untuk realisasi proyek jaringan gas bumi ini,” kata peraih gelar Doktor Honorus Causa dari Institut Teknologi 10 November (ITS) ini.
Selain meresmikan jaringan pipa gas di Kedung Asem, Menteri ESDM beserta rombongan juga mengunjungi kampung kue di daerah Rungkut dan pembangkit listrik tenaga sampah di TPA Benowo Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)