"Tentunya harus mau belajar. Seperti misalnya cara men-foto produk yang dijual agar tampilannya menarik. Di awal mungkin sulit. Tetapi tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Kalau sejak awal sudah bilang nggak bisa, ya nggak akan bisa selamanya," ujar Risma dalam sebuah acara yang menghadirkan ibu-ibu pelaku UKM yang bergabung dalam komunitas Pahlawan Ekonomi Kota Surabaya di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (23/8/2015).
Risma juga mengingatkan pelaku UKM terus berinovasi mengembangkan produk agar kelak bisa menjadi tuan dan nyonya di kota sendiri. Menurut Risma, salah satu alternatif dalam meningkatkan kelas UKM adalah dengan cara melakukan pemasaran secara digital sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas lagi dalam meningkatkan daya saing UKM di daerah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bahwa pilihannya ada dua, sukses sendiri atau sukses bersama-sama. Dan kita harus bisa survive," tegas wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.
Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB), Kota Surabaya, Nanis Chairani, mengatakan sekarang ini sudah banyak pelaku UKM Pahlawan Ekonomi Surabaya yang sudah lama ataupun baru mulai belajar berjualan via online. Apalagi, Bapemas KB memang menyelenggarakan pelatihan khusus bagi ibu-ibu UKM Pahlawan Ekonomi.
"Kalau untuk pemasaran online sudah banyak yang ikut. Kita setiap minggu juga ada pelatihan di Kapas Krampung Plaza seperti pelatihan membuat jenis produk baru, kemasan dan pemasaran online,” ujar Nanis.
Inovasi itu yang mengundang salah satu penjualan online besar di Indonesia menyelenggarakan kopi darat di Surabaya. Dalam acara itu, mereka saling bertukar informasi dan menambah wawasan seputar bisnis dan usaha dengan para top seller yang sudah sukses berjualan online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
