"Kita melampaui target nasional. Terget nasional itu 993 ribu ton, sementara kita sudah 1 juta ton lebih," kata Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Heru Thahjono, di Bangkalan, Madura, Jumat (14/8/2015).
Dengan kondisi surplus tersebut, kebutuhan garam konsumsi yang tergolong garam kualitas 1 dan kualitas 2 lebih dari cukup. Sayangnya, sejumlah pihak masih harus mengimpor garam karena kualitas garam lokal dinilai belum layak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi adanya impor karena kebutuhan garam industri yang masuk dalam garam kualitas premium, belum tercukupi," imbuh dia.
Terkait hal itu, pemerintah sedang menggenjot para petani garam agar menggunakan teknologi dalam produksi garam. Di antaranya alat geomembran atau geoisolator. Dengan alat tersebut petani diharap tidak hanya memperhatikan kuantitas, namun juga kualitas garam lokal, sehingga mampu bersaing dan merebut pangsa pasar garam dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
