Hal tersebut dilakukan demi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir Desember 2015. Salah satu yang akan dipersiapkan adalah penambahan bus yang melayani rute Pontianak-Sarawak-Brunei Darussalam.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenhub Santoso Eddy Wibowo, di sela acara ASEAN Transport Facilitation Working Group atau pertemuan ASEAN bidang transportasi, di Hotel Pullman, Surabaya, Rabu (22/4/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saat ini kami mengawasi dan memantau kelayakan bus yang akan dioperasikan, misalnya usia busnya. Namun, untuk sementara bus rute Kalimantan sampai Brunei sudah jalan, dan nantinya memang ada kemungkinan menambah jumlah bus karena pasar kita memang ada," jelas dia.
Menurut Eddy, usia bus yang akan dioperasikan menjadi syarat utama, karena pemerintah tidak ingin mengoperasikan bus dengan usia tua karena bisa mempermalukan Indonesia.
"Karena itu malah akan mempermalukan Indonesia jika bus tersebut macet atau terlibat kecelakaan di negara lain. Bus yang sudah tua tingkat kekhawatirannya tinggi," tambah dia.
Eddy menambahkan, khusus untuk bus yang melayani antar negara, pihaknya saat ini juga melakukan pengetatan dan hanya bus berusia maksimal lima tahun yang bisa jalan. Demi mendukung tujuan tersebut, Kemenhub melibatkan Perum Damri dan juga menggandeng perusahaan swasta.
"Bahkan untuk empat bus yang saat ini melayani rute Pontianak-Brunei, dua di antaranya merupakan bus swasta," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AHL)