"Sebenarnya semua wilayah berpotensi. Tapi yang paling kita waspadai di wilayah utara, karena tipikalnya beda dengan yang di selatan," kata Kapolres Sampang, AKBP Budi Wardiman, Jumat, 26 Oktober 2018.
Budi mengaku mendekati masyarakat, termasuk menggelar giat cipta kondisi. Hal itu dilakukan guna menekan potensi konflik tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, dia menyebut polisi tidak mengerahkan kekuatan lebih seperti penembak jitu meski kondisi rawan. Dia yakin masyarakat bakal tertib mengikuti PSU.
Dia mengimbau masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 27 Oktober. Ia juga berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat dilarang membawa senjata tajam ke lokasi pencoblosan. "Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kita sudah lakukan antisipasi agar potensi letusan konflik bisa dihindari," ujar dia.
Sekitar 7.000 personel pengamanan disiagakan untuk PSU Sampang sekitar 7 ribuan. Sebanyak 5.000 di antaranya dari Polri, selebihnya dari prajurit TNI. Tiap 1.450 Tempat Pemungutan Suara (TPS) bakal dijaga minimal dua personel dan maksimal 4 personel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)