"Masing-masing provinsi dikirim sebanyak 30 ribu ton beras, campuran beras lokal sebanyak 10 ribu ton dan 20 ton beras impor," kata Enggar.
Beras impor itu merupakan beras impor dari Thailand dan Vietnam yang masuk ke Jatim beberapa bulan lalu. Jumlahnya 45.250 ton beras.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebanyak 20 ribu ton beras impor berasal dari Thailand masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sedangkan 25.250 ton beras impor dari Vietnam masuk melalui Pelabuhan Banyuwangi.
"Sesuai kesepakatan dengan Pak Gubernur Jatim Soekarwo, maka beras itu disimpan di gudang Bulog sebelum dikirim ke provinsi lain yang membutuhkan," kata Kepala Bulog Jatim, M Hasyim.
Setelah melepas pengiriman beras, Enggar memimpin rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se Jatim menghadapi hari besar keagamaan nasional yakni puasa dan Lebaran 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Enggar juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (Mou) antara Gubernur Jatim, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim, dan Kepala Perum Bulog Divre Jatim. Mou berisi tentang operasi pasar untuk mengendalikan harga barang kebutuhan pokok Jatim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)