Yono, warga Muharto, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, mengeluhkan sampah yang menumpuk di bawah Jembatan Kutho Bedah. Jembatan membentang di Sungai Brantas.
"Banyak yang buang sampah, tapi bukan warga sini," kata Yono di Muharta, Selasa, 4 Desember 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tumpukan sampah mengakibatkan suasana di bawah jembatan tampak kumuh. Suasana itu mengakibatkan pinggir sungai tak sedap dipandang.

(Suasana pemukiman di sekitar Sungai Brantas, tepatnya di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa 4 Desember 2018, Medcom.id - Daviq)
Yono mengatakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang memasang kamera CCTV di sekitar jembatan. Kamera merekam wajah pelaku yang membuang sampah sembarangan dan mengidentifikasi nomor polisi kendaraan.
Pelaku akan diberi sanksi berupa tindak pidana ringan atau tipiring sesuai regulasi. Namun meskipun sudah dipasangi kamera CCTV, ternyata masih banyak oknum masyarakat yang membuang sampah di jembatan tersebut.
"Sayangnya pemerintah tak tegas memberlakukan aturan tersebut. Buktinya masih banyak yang buang sampah sembarang," ungkap Yono.
Yono mengatakan Sungai Brantas sangat penting bagi warga sekitar. Warga menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci.
Namun, tumpukan sampah mengakibatkan air tak berkualitas. Zat dari tumpukan sampah mengakibatkan air tampak keruh dan kotor.
Pantauan Medcom.id, kondisi aliran sungai Brantas di sekitaran Jembatan Kutho Bedah tampak kumuh dan bau karena dipenuhi dengan tumpukan sampah. Pada tumpukan sampah, terdapat botol plastik, kantong, hingga sampah rumah tangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)