“Kemarin lebih fokus pada pembersihan. Sekarang diarahkan ke pembangunan,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen, Senin, 15 Oktober 2018.
Fadilah mengatakan, saat ini yang sudah di lokasi sebanyak 150 personel. Mereka bahu membahu dengan TNI yang berjumlah lebih dari 200 prajurit untuk membantu korban. Fadillah memastikan anggota tetap di Pulau Sapudi hingga kondisinya kembali normal, termasuk juga saat korban sudah merasa nyaman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Soal jumlah rumah dan bangunan rusak, Fadillah mengatakan bisa saja bertambah, termasuk juga data korban luka. Tapi yang jelas korban gempa di Desa Prambanan sangat membutuhkan air bersih. Dia berharap tandon dan armada Backbone yang sudah dibawa membantu percepatan distribusi air bersih.
“Pengambilan air dari Gayam ke Desa Prambanan semoga semakin mudah,” harap dia.
Sementara Komandan Kodim 0827 Sumenep, Letkol Inf Ato Sudiatna, berharap dukungan doa dari masyarakat luas agar kerja tim berjalan mudah. Dia mengatakan personel di lapangan berjumlah sekitar 400 orang, yaitu gabungan dari TNI, Polri, BPBD Sumenep dan instansi lain.
“Secepatnya kita tangani. Segera kita pulihkan kondisi masyarakat,” ujar Ato.
Ato mengatakan tim terus mendata dan memverifikasi korban gempa. Sambil menunggu hasilnya, Ato mengaku mengistruksikan prajurit membantu korban membersihkan puing-puing reruntuhan rumah. Dia menginginkan saat bantuan bangunan datang bisa langsung dikerjakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
