Akibat banjir ini, salah satu warga, Mulyanto mengatakan, petani terancam rugi besar, tanaman padi yang baru ditanam berumur 15-20 hari mulai membusuk. Bahkan, sebagian besar diantaranya telah mati, sehingga hampir dipastikan gagal panen.
"Atas musibah ini, petani sempat mengaku hanya dapat pasragh. Proses tanam ulang belum dapat dilakukan. Sebab, kondisi sawah masih tergenang air yang dipastikan akan berlangsung lama," keluh Mulyanto, Sabtu 1 Desember 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Banjir terjadi pasca hujan deras yang mengguyur wilayah setempat selama satu minggu belakangan ini. "Meluap, karena tak mampu menampung debit air," tutur Mulyanto.
Petani mengaku, kata dia, intensitas hujan tinggi membuat tanaman padi mati karena terlalu lama terendam air. Dampaknya, mereka harus memikul kerugian sekitar Rp1-1,5 juta untuk tiap hektarnya.
"Kerugian terjadi karena mereka terlanjur mengeluarkan banyak biaya untuk proses pengolahan lahan dan juga cocok tanam," ucap Mulyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AZF)